( Peran Pemuda dalam Pembangunan Nasional )
ﺍﻟﺴﻼﻢ ﻋﻟﯿﻛﻢ ﻮﺮﺣﻤﺔ ﺍﷲ ﻮﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
ﺍﺍﻠﺤﻤﺪ ﷲ ﺍﻠﺬﯼ ﺍﺮﺴﻞ ﺮﺴﻮﻠﻪ ﺒﺎ ﻠﻫﺪﻯ ﻮﺪﻴﻦ ﺍﻠﺤﻕﻠﻴﻅﻬﺮﻩ ﻋﻠﻰ ﺍﻠﺪﻴﻦ ﻛﻠﻪ .ﺍﺮﺳﻠﻪ ﺑﺳﻴﺮﺍ ﻮﻨﺬﻴﺮﺍ ﻮﺪﺍﻋﻴﺎﺍﻠﻰ ﺍﺍﷲ ﺑﺎﺫﻨﻪ ﻮﺴﺮﺍ ﺠﺎ ﻤﻨﻳﺮﺍ ﺍﺸﻬﺪ ﺍﻦ ﻵ ﺍﻠﻪ ﺍﻵ ﺍﷲ ﻮﺤﺪﻩ ﻻ ﺸﺮﻴﻚ ﻠﻪ ﺸﻫﺎﺪﺓ ﺍﻋﺪﻫﺎﻠﻠﻗﺎﺀﻩ ﺫﺨﺮﺍ ﻮﺍﺸﻬﺪﺍﻦ ﻣﺤﻤﺪﺍ ﻋﺒﺪﻩ ﻮﺮﺸﻮﻠﻪ ﺍﺮﻓﻊ ﺍﻠﺒﺮﻴﺔ ﻗﺪﺮﺍ. ﺍﻠﻠﻬﻤ ﺼﻞ ﻭﺴﻠﻤ ﻋﻠﻰ ﺴﻴﺪﻨﺎ ﻤﺤﻤﺪ ﻭﻋﺎﻰﺍ ﻠﻪ ﻭﺍﺼﺤﺎﺒﻪ ﻭﺴﻠﻤﺗﺴﻠﻴﻤ ﺍﻛﺛﻴﺮﺍ.(ﺍﻤﺎﺒﻌﺪ) ﻴﺎﺍﻴﻬﺎﺍﻠﻨﺎﺲ ﺍﺗﻗﻮﺍ ﺍﷲ ﺤﻖ ﺗﻗﺎﺗﻪ ﻮﻻﺗﻤﻮﺗﻦ ﺍﻻ ﻮ ﺍﻨﺗﻤ ﻤﺴﻠﻤﻮﻦ.
Hadirin hadirat Rahimakumullah.
Puja dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kita nikmat baik berupa nikmat iman, islam dan nikmat kesehatan dan kelapangan waktu sehinga kita dapat berkumpul di hari yang cerah ini. untuk melakukan aktifitas kita sehari-hari.
Selawat berangkaikan salam marilah kita hadiahkan kepada rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahilia hinga kepada jaman yang serba modern yang dihiasi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada pagi hari ini saya tertarik ingin menyampaikan sebuah pidato yang berjudul “Peran Pemuda dalam Pembangunan Nasional Menurut Al-Quran”.
Manusia diciptakan Allah adalah untuk mengembankan amanah, mengatur, memimpin dan melestarikan alam raya ini. Alam raya yang dihuni oleh berbagai macam ciptaanya. Namun hanya manusialah yang paling dimuliakanya, dari pada ciptaan Allah yang lain. Kemuliaan itu terletak pada bentuk keberadaanya yang memiliki panca indra yang lengkap, diberikan akal dan hawa nafsu serta potensi yang lain. Dengan beberapa karunia Allah inilah manusia dapat lebih unggul dari pada ciptaan Allah yang lain.
Kalau kita sering dengar kisah tentang orang sukses, mereka merintis kesuksesan mereka itu, mulai dari jenjang yang paling bawah, mulai dari taman kanak-kanak, tingkat SD, SLTP/TSANAWIYAH, tingkat SMA/ALIYAH sampai ke perguruan tingi. Berhasil atau tidaknya mereka dalam tiap jenjang pendidikan itu tergantung kepada diri mereka sendiri, sebab Allah telah memberikan tiap-tiap pribadi manusia potensi, tingal bagai mana mereka itu mengolah potensi yang mereka miliki. Dan peran kedua orang tua dalam membimbing mereka. Sebab peran kedua orang tua dalam kehidupan itu sangat besar diantaranya sebagai pembimbing dan pemberi nasihat.
Hal ini sesuai dengan firman Allah didalam Al-Quran surat an-nisa ayat: 9
Yang artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.
Dari ayat ini kita lihat ada kata ﻮﻠﻴﺨﺶ yang mengandung perintah, bentuk kata yang diawali dengan fi’il mudari’ yang didahului dengan “lam amar” ini menegaskan. Bahwa hendaklah kita takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya meningalkan penerus bangsa yang lemah, baik itu lemah iman, lemah ilmu, lemah ekonomi dan terutama lemah dalam agama.
Menurut Imam Ibnu Katsir bahwa sebab turunya ayat tersebut adalah berkenaan dengan pertanyaan seorang sahabat nabi yang bernama Sa’ad bin Abi Waqas. “Ya Rasul aku ini memiliki harta yang banyak sementara pewarisku hanya seorang anak perempuan, bolehkah aku bersedekah 2/3 dari semua hartaku ? Rasul menjawab tidak boleh. Kalau setengahnya ya Rasul ? juga tidak boleh 1/3. Sepertiga itu sudah banyak kemudian beliau mengatakan “sesunguhnya jika kamu meningalkan ahli warismu dalam keadaan kaya itu lebih baik, dari pada kamu meningalkan ahli warismu dalam keadaan lemah tidak berdaya, sehinga mereka mengantungkan hidupnya dari belas kasihan orang lain.
Hadirin hadirat Rahimakumullah.
Jadi jelas pada (asbabun nuzul) sebab turunya ayat diatas bahwa Allah dan Rasulnya melarang agar kita meningalkan keturunan atau generasi yang lemah. Menurut Prof Dr Bj Habibi mantan presiden RI beliau mengatakan paling tidak ada lima macam kelemahan yang harus kita hindari, yaitu lemah harta, lemah fisik, lemah semangat hidup, lemah ilmu, dan lemah akhlak. Jika kelima kelemahan ini melekat pada diri remaja muslim, generasi muda-mudi. Saya yakin bahwa mereka bukan sebagai pelopor pembangunan, tetapi sebagai virus pembangunan, penghambat pembangunan bahkan bisa menjadi penghancur pembangunan. Padahal pemuda adalah generasi penerus, harapan bangsa sehinga ditangan mereka terletak cita-cita bangsa yang sebenarnya. Hal ini berdasarkan hadits Rasul yang artinya adalah: “Sesunguhnya ditangan pemudalah urusan umat dan pada derap langkah merekalah terdapat kehidupan umat”.
Hadirin hadirat Rahimakumullah.
Pada tahun 1990 pada markas besar PBB telah dilakukan konfrensi terbesar yang dihadiri oleh pada pembesar dunia, termasuk George Bush dan pembesar dunia lainya. Agenda yang mereka bahas adalah dunia anak-anak dan gererasi muda akan datang. Mengapa agenda anak-anak dan generasi muda yang mereka bahas bukannya tentang industri, ekonomi, teknologi, senjata, kimia dan masalah besar lainya harus di bahas? jawabanya singkat industri, ekonomi, teknologi, senjata, kimia berbahaya bisa tidak diarahkan. Namun lebih besar lagi bahayanya jika anak-anak dan para penerus bangsa tidak di bina, tidak dididik, tidak dibekali dan tidak diisi dengan nilai-nilai agama, karena merekalah nantinya yang akan menjadi pelaku industri, ekonomi, teknologi dan pembangunan. Jika mereka tidak disiapkan sejak dini, jangan diharapkan mereka akan mampu menegakkan bangsa, mewujudkan cita-cita bangsa dan menjadi sebuah negara yang damai.
ﺒﻠﺪﺓ ﻄﻴﺒﺔ ﻮﺮﺐ ﻏﻓﺮ
“Negara yang baik aman dan mendapatkan keampunan dari Allah”
Hadirin hadirat Rahimakumullah.
Masa muda adalah masa yang penuh harapan dengan cita-cita, bahkan penuh dengan romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasai dengan bentuk fisik yang masih kuat, pandangan yang masih akurat, pikiran yang masih cermat dan gigi yang masih kuat. Karena itu pantaslah jika pemuda disebut sebagai tulang pungung maju dan mundurnya suatu negara. Seperti yang pernah disabdahkan nabi dalam sebuah hadits yang artinya : “Pemudah adalah tulang punggung sebuah negara, jika mereka baik, maka akan baiklah negara tersebut, tetapi apabila mereka jahat maka akan hancurlah negara.
Wahai rekan pemuda, mari kita olah potensi yang ada pada diri kita :
· Olah rasa agar iman melekat
· Olah rasio agar ilmu meningkat
· Olah raga agar badan sehat
· Olah usaha agar ekonomi kuat
· Olah kinerja agar produktivitas meningkat.
Jika kelima potensi itu dimiliki dan melekat pada generasi pemuda, tidak diragukan lagi para pemuda akan mampu menjadi penerus perjuangan bangsa, dengan meraih prestasi yang gemilang, pada masa yang akan datang. Kita tidak ingin lagi dengar istilah penganguran, pengemis dijalanan serta gelandangan dijalan-jalan tapi kita ingin dengar istilah pemuda yang kreatif, agresif, inovatif, dan produktif.
Hadirin hadirat Rahimakumullah.
William screahpeare pernah mengatakan “you for and hour you than for lover” masa mudamu cuma satu jam, kecantikanmu cuma setumbuh kembang. Maka katakanlah pada dirimu wahai rekan pemuda ungkapan kata berikut ini: giatlah bekerja, rajinlah belajar dan gemar beramal ibadah, insya Allah masa depan kita akan cerah. Namun jika kita malas bekerja, engan belajar dan tidak mau beramal ibadah maka akan hancurlah negara yang kita cintai ini.
Sebagai aplikasinya marilah kita dari sekarang, kita hiasi masa muda dengan ilmu, iman, ihsan dan amal soleh serta aktif dalam berbagai bidang baik dalam bidang keagamaan maupun dalam bidang sosial kemasyarakatan.
Hadirin hadirat Rahimakumullah.
Itulah yang dapat saya kemukakan tentan peranan pemuda dalam pembangunan nasional. Maka marilah kita singsingkan lengan baju, langkahlan kaki, belajar, bekerja serta beramal soleh. Sebagai kesimpulan dari apa yang saya kemukakan tadi bahwa pemuda-pemuda merupakan tulang pungung bangsa, negara dalam upaya meraih keberhasilan dalam segala hal, khususnya pembangunan nasional yang telah, sedang dan akan terus dilaksanakan. Kita berharap bahwa dimasa yang akan datang negara kita menjadi, “Negara yang baik aman dan mendapatkan keampunan dari Allah”. Patah tumbuh hilang berganti. Terima kasih atas segala perhatian, mohon maaf atas segala kekurangan, semoga Allah tetap melindungi dan meridoi kita semua.
ﻮﺒﺎﷲ ﺍﻟﺘﻮﻔﯿﻖ ﻮﺍﻟﻫﺩﺍﯿﺔ ﻮﺍﻟﺴﻼﻢﻋﻟﯿﻛﻢ ﻮﺮﺣﻤﺔ ﺍﷲ ﻮﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
0 komentar:
Posting Komentar