Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

PACARAN DALAM ISLAM

PACARAN DALAM ISLAM
 Gimana sich sebenernya pacaran itu, enak ngga’ ya? Bahaya ngga’ ya ? Apa bener pacaran itu harus kita lakukan kalo mo nyari pasangan hidup kita ? Apa memang bener ada pacaran yang Islami itu, dan bagaimana kita menyikapi hal itu?
Memiliki rasa cinta adalah fitrah
Ketika hati udah terkena panah asmara, terjangkit virus cinta, akibatnya...... dahsyat man...... yang diinget cuma si dia, pengen selalu berdua, akan makan inget si dia, waktu tidur mimpi si dia. Bahkan orang yang lagi fall in love itu rela ngorbanin apa aja demi cinta, rela ngelakuin apa aja demi cinta, semua dilakukan agar si dia tambah cinta. Sampe’ akhirnya....... pacaran yuk. Cinta pun tambah terpupuk, hati penuh dengan bunga. Yang gawat lagi, karena pengen bukti’in cinta, bisa buat perut buncit (hamil). Karena cinta diputusin bisa minum baygon. Karena cinta ditolak .... dukun pun ikut bertindak.
Sebenarnya manusia secara fitrah diberi potensi kehidupan yang sama, dimana potensi itu yang kemudian selalu mendorong manusia melakukan kegiatan dan menuntut pemuasan. Potensi ini sendiri bisa kita kenal dalam dua bentuk. Pertama, yang menuntut adanya pemenuhan yang sifatnya pasti, kalo ngga’ terpenuhi manusia bakalan binasa. Inilah yang disebut kebutuhan jasmani (haajatul ‘udwiyah), seperti kebutuhan makan, minum, tidur, bernafas, buang hajat de el el. Kedua, yang menuntut adanya pemenuhan aja, tapi kalo’ kagak terpenuhi manusia ngga’ bakalan mati, cuman bakal gelisah (ngga’ tenang) sampe’ terpenuhinya tuntutan tersebut, yang disebut naluri atau keinginan (gharizah). Kemudian naluri ini di bagi menjadi 3 macam yang penting yaitu :
Gharizatul baqa’ (naluri untuk mempertahankan diri) misalnya rasa takut, cinta harta, cinta pada kedudukan, pengen diakui, de el el.
Gharizatut tadayyun (naluri untuk mensucikan sesuatu/ naluri beragama) yaitu kecenderungan manusia untuk melakukan penyembahan/ beragama kepada sesuatu yang layak untuk disembah.
Gharizatun nau’ (naluri untuk mengembangkan dan melestarikan jenisnya) manivestasinya bisa berupa rasa sayang kita kepada ibu, temen, sodara, kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi kepada lawan jenis.
  
Pacaran dalam perspektif islam
In fact, pacaran merupakan wadah antara dua insan yang kasmaran, dimana sering cubit-cubitan, pandang-pandangan, pegang-pegangan, raba-rabaan sampai pergaulan ilegal (seks). Islam sudah jelas menyatakan: Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.(Al Isra’ : 32)
Seringkali sewaktu lagi pacaran banyak aktivitas laen yang hukumnya wajib maupun sunnah jadi terlupakan. Sampe-sampe sewaktu sholat sempat teringat si do’i. Pokoknya aktivitas pacaran itu dekat banget dengan zina. So....kesimpulannya PACARAN ITU HARAM HUKUMNYA, and kagak ada legitimasi Islam buatnya, adapun beribu atau berjuta alasan tetep aja pacaran itu haram
Adapun resep nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud: “Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu seta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu”(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi)
Jangan suka mojok atau berduaan ditempat yang sepi, karena yang ketiga adalah syaiton. Seperti sabda nabi: Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat (berduaan di tempat sepi), sebab syaiton menemaninya, janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali disertai dengan mahramnya(HR. Imam Bukhari Muslim)
Dan untuk para muslimah jangan lupa untuk menutup aurotnya agar tidak merangsang para lelaki. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (An Nuur : 31).
Dan juga sabda Nabi: “Hendaklah kita benar-benar memejakamkan mata dan memelihara kemaluan, atau benar-benar Allah akan menutup rapat matamu”(HR. Thabrany)
Yang perlu di ingat bahwa jodoh merupakan QADLA’ (ketentuan) Allah, dimana manusia ngga’ punya andil nentuin sama sekali, manusia cuman dapat berusaha mencari jodoh yang baik menurut Islam. Tercantum dalam Al Qur’an: “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)”
Wallahu A’lam bish-Showab
Disalin dari Lembar Buletin Dakwah  BINTANG (2)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jadikan Syukur Sebagai Prioritas dalam Hidup

øŒÎ)ur šc©Œr's? öNä3š/u ûÈõs9 óOè?öx6x© öNä3¯RyƒÎV{ ( ûÈõs9ur ÷LänöxÿŸ2 ¨bÎ) Î1#xtã ÓƒÏt±s9 ÇÐÈ  
""dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah "(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".


Dar ayat ini dapat kita ambil gambaran bahwa bersyukur merupakan prioritas utama dalam hidup ini. karena hanya dengan bersyukur lah, kita akan lebih tau tentang makna dari kehidupan ini, indahnya hidup ini, dan nikmatnya hidup ini. bersyukurlah dengan apa yang anda miliki. dan tetaplah berusaha dengan jalan yang baik untuk meraih sesuatu yang anda inginkan
niscaya Allah akan menambahkan nikmatnya kepada kita. tetapi sebaliknya jika kita kufur terhadap nikmat Allah. maka Allah akan memberikan kita azab yang pedih. nah......................untuk itu jadikanlah syukur menjadi prioritas di dalam diri kita, dan bersabarlah dalam meraih apa yang kita ingin capai....karena sabar juga merupakan kunci Ampuh dalam bermunajat kepada Allah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hadits Tentang Niat

عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .
[رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة]

Arti Hadits / ترجمة الحديث :
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah e bersabda : Sesungguhnya setiap  perbuatan([1]) tergantung niatnya([2]).  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas)berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya ([3]) karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kita Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang) .

Catatan :
1.     Hadits ini merupakan salah satu dari hadits-hadits yang menjadi inti ajaran Islam. Imam Ahmad dan Imam syafi’i berkata : Dalam hadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu. Sebabnya adalah bahwa perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan dan anggota badan, sedangkan niat merupakan salah satu dari ketiganya. Diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa dia berkata : Hadits ini mencakup tujuh puluh bab dalam fiqh. Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata : Hadits ini merupakan sepertiga Islam.
2.      Hadits ini ada sebabnya, yaitu: ada seseorang yang hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang konon bernama : “Ummu Qais” bukan untuk mendapatkan keutamaan hijrah. Maka orang itu kemudian dikenal dengan sebutan “Muhajir Ummi Qais” (Orang yang hijrah karena Ummu Qais).

Pelajaran yang terdapat dalam Hadits / الفوائد من الحديث :
1.     Niat merupakan syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak akan mendatangkan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta’ala).
2.     Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati.
3.     Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta’ala dituntut pada semua amal shaleh dan ibadah.
4.     Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.
5.     Semua pebuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhoan Allah maka dia akan bernilai ibadah.
6.     Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat.
7.     Hadits diatas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.


1. Yang dimaksud perbuatan disini adalah amal ibadah yang membu-tuhkan niat. Adapun perbuatan buruk niat baiknya tidak akan merubah buruknya menjadi baik
2.  Niat adalah keinginan dan kehendak hati.
1. Hijrah secara bahasa artinya : meninggalkan, sedangkan menurut syariat  artinya : meninggalkan negri kafir menuju negri Islam dengan maksud menyelamatkan agamanya. Yang dimaksud dalam hadits ini adalah perpindahan dari Mekkah ke Madinah sebelum Fathu Makkah (Penaklukan kota Mekkah th. 8 H).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

kata mutiara "bersyukur "

Jika engkau miskin bersyukurlah
karena engkau akan sedikit mempertanggungjawabkan hartamu.
Jika engkau kaya bersykurlah karena engkau mempunya banyak kesempatan beramal dengan harta itu.
Apapun yang terkadang kita anggap kekurangan sesungguhnya itu rahmat
jika kita mensyukurinya
Apapun yang kita anggap nikmat bisa jadi azab
jika kita tid...ak mensyukurinya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

JENIS-JENIS KURIKULUM

JENIS-JENIS KURIKULUM

1.      Separated subject curriculum (kurikulum mata pelajaran terpisah atau tidak menyatu).

Kurikulum ini dikatakan demikian karena data-data pelajaran disajikan pada peserta didik dalam bentuk subjek atau mata pelajaran yang terpisah satu dengan yang lainnya. Kurikulum ini dengan tegas memisahkan antara satu mata pelajaran dengan yang lainnya, umpamanya mata pelajaran teori listrik tidak ada sangkut pautnya dengan pengetahuan alat perkakas atau yang lainnya. Satu dengan yang lainnya terpisah-pisah secara tegas, demikian pula dalam menyajikannya kepada peserta didik.

Kurikulum jenis ini memiliki keunggulan sebagai berikut:
a) Bahan pelajaran dapat disajikan secara logis, sistematis dan berkesinambungan. Hal itu disebabkan tiap bahan telah disusun dan diuraikan secara logis dan sistematis dengan mengikuti urutan yang tepat yaitu dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang kompleks.
b) Organisasi kurikulum bentuk ini sangat sederhana, mudah direncanakan, mudah dilaksanakan dan mudah pula untuk diadakan perubahan jika diperlukan. Adanya kesederhanaan itu sangat diperlukan karena hal itu jelas akan menghemat tenaga sehingga menguntungkan baik dari pihak pengembang kurikulum itu sendiri maupun guru atau satuan pendidikan untuk melaksanakannya.
c) Kurikulum ini mudah dinilai untuk mendapatkan data-data yang diperlukan untuk dilakukan perubahan seperlunya. Karena kurikulum ini terutama bertujuan untuk menyampaikan sejumlah pengetahuan maka hal itu dapat dengan mudah diketahui hasilnya yaitu dengan melakukan pengukuran yang berupa tes. Jika telah dirasa terdapat hal-hal yang tidak lagi sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan masyarakat baik hal itu menyangkut seluruh komponen maupun sebagian saja hal itupun akan dengan mudah diadakan perubahan penyesuaian seperti yang diharapkan.
d) Memudahkan guru sebagai pelaksana kurikulum karena disamping bahan pelajaran memang sudah disusun secara terurai dan sistematis, mereka umumnya juga dididik dan dipersiapkan untuk melaksanakan kurikulum yang bersifat demikian. Guru hanya mengajar bahan-bahan pelajaran tertentu sesuai dengan bidang studinya dari waktu ke waktu. Guru yang memegang mata pelajaran yang sama secara terus menerus biasanya akan semakin menguasasi bahan pelajaran itu dan semakin banyak pula pengalamannya.
Di samping ada keunggulan-keunggulan kurikulum bentuk ini, ada pula kelemahan-kelemahannya, antara lain:
a) Kurikulum bentuk ini memberikan mata pelajaran secara terpisah, satu dengan yang lain tidak ada saling hubungan. Hal itu memungkinkan terjadinya pemerolehan pengalaman secara lepas-lepas tidak sesuai dengan kenyataan.
b) Kurikulum bentuk ini kurang memperhatikan masalah-masalah yang dihadapi anak secara faktual dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kurikulum ini hanya sering mengutamakan penyampaian sejumlah pengetahuan yang kadang-kadang tidak ada relevansinya dengan kebutuhan kehidupan.
d) Tujuan kurikulum bentuk ini sangat terbatas karena hanya menekankan pada perkembangan intelektual dan kurang memperhatikan faktor-faktor yang lain seperti perkembangan emosional dan sosial.

2.      Integrated Curriculum

Integrated curriculum di sini sebenarnya beberapa mata pelajaran dijadikan satu atau dipadukan. Dengan meniadakan batas-batas mata pelajaran dan bahan pelajaran yang disajikan berupa unit atau keseluruhan. Unit merupakan satu kesatuan yang bulat daripada bagian-bagian yang tidak terpisah satu sama lain, melainkan merupakan rangkaian daripada bagian yang bersatu padu dengan serasi. Kurikulum ini memiliki beberapa keunggulan antara lain:
 
a) Segala hal yang dipelajari dalam kurikulum unit bertalian erat satu dengan yang lain. Peserta didik tidak hanya mempelajari fakta-fakta yang lepas-lepas dan kurang fungsional untuk memecahkan persoalan yang dihadapi.
b) Kurikulum ini sesuai dengan teori baru tentang belajar yang mendasarkan berbagai kegiatan pada pengalaman, kesanggupan, kematangan dan minat peserta didik. Anak dilibatkan secara aktif untuk berpikir dan berbuat serta bertanggung jawab baik secara individual maupun kelompok.
c) Dengan kurikulum ini lebih dimungkinkan adanya hubungan yang erat antara sekolah dan masyarakat, karena masyarakat dapat dijadikan laboratorium tempat peserta didik melakukan kegiatan praktek.

Di samping bentuk kurikulum ini memiliki keunggulan tetapi juga mengandung beberapa kelemahan yang antara lain:

a) Kurikulum ini tidak mempuyai organisasi yang logis dan sistematis, karena bahan pelajaran tidak ditentukan lebih dulu oleh guru atau lembaga melainkan harus dirancang bersama-sama dengan murid.
b) Para guru tidak dipersiapkan untuk menjalankan kurikulum bentuk unit, maka jika mereka disuruh melaksanakan kurikulum itu kiranya sangat memberatkan. Para guru pada umumnya dihasilkan dan dipersiapkan untuk menjalankan kurikulum yang bersifat subject matter atau correlated saja.
c) Pelaksanaan kurikulum bentuk ini juga amat repot. Hal itu disebabkan karena masih kurangnya berbagai peralatan dan sarana serta prasarana yang dibutuhkan agar berbeda dengan sekolah-sekolah biasa.
d) Dengan kurikulum bentuk unit ini tidak dapat dimungkinkan adanya ujian umum karena permasalahan yang dihadapi di tiap sekolah tidak sama dan selalu berubah tiap tahun. Di samping itu sulit mengukur kemampuan peserta didik berhubung standarnya sendiri cukup abstrak dan tidak ajeg

3.      Correlated curriculum (kurikulum korelatif atau pelajaran saling berhubungan).

Mata pelajaran dalam kurikulum ini harus dihubungkan dan disusun sedemikian rupa sehingga yang satu memperkuat yang lain, yang satu melengkapi yang lain. Jadi di sini mata pelajaran itu dihubungkan antara satu dengan yang lainnya sehingga tidak berdiri sendiri-sendiri. Untuk memadukan antara pelajaran yang satu dengan yang lainnya, ditempuh dengan cara-cara korelasi antara lain:

a) Korelasi okasional atau insidental, yaitu korelasi yang diadakan sewaktu-waktu bila ada hubungannya
b) Korelasi etis, yaitu yang bertujuan mendidik budi pekerti sebagai pusat pelajaran diambil pendidikan agama atau budi pekerti.
c) Korelasi sistematis, yaitu yang mana korelasi ini disusun oleh guru sendiri.
d) Korelasi informal, yang mana kurikulum ini dapat berjalan dengan cara antara beberapa guru saling bekerja sama, saling meminta untuk mengkorelasikan antara mata pelajaran yang dipegang guru A dengan mata pelajaran yang dipegang oleh guru B.
e) Korelasi formal, yaitu kurikulum ini sebenarnya telah direncanakan oleh guru atau tim secara bersama-sama.
f) Korelasi meluas (broad field), di mana korelasi ini sebenarnya merupakan fungsi dari beberapa bidang studi yang memiliki ciri khas yang sama dipadukan menjadi satu bidang studi.

Organisasi kurikulum yang disusun dalam bentuk correlated ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
a)      Adanya korelasi antara berbagai mata pelajaran dapat menopang kebulatan pengalaman dan pengetahuan peserta didik berhubung mereka menerimanya tidak secara terpisah-pisah.
b)      Adanya korelasi antara berbagai mata pelajaran memungkinkan peserta didik untuk menerapkan pengetahuan dan pengalamannya secara fungsional. Hal itu disebabkan mereka dapat memanfaatkan pengetahuan dari berbagai mata pelajaran untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya.

Adapun kurikulum correlated curriculum memiliki kelemahan-kelemahan antara lain:
a)      Kurikulum bentuk ini pada hakekatnya masih bersifat subject centered dan belum memilih bahan yang langsung dengan minat dan kebutuhan peserta didik serta masalah-masalah kehidupan sehari-hari.Penggabungan beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan dengan lingkup yang lebih luas tidak memberikan pengetahuan yang sistematis dan mendalam.
b)      Pembicaraan tentang berbagai pokok masalah bagaimanapun juga tetap tidak padu, karena pada dasarnya masing-masing merupakan subject yang berbeda. Rasanya hampir tak mungkin mempergunakan waktu yang hanya sedikit itu untuk memberikan berbagai pokok masalah yang sebenarnya berasal dari beberapa mata pelajaran yang berbeda

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SYIRIK DAN MACAM-MACAMNYA

SYIRIK DAN MACAM-MACAMNYA



DEFINISI SYIRIK

Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Umumnya menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah, yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah disamping berdo'a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo'a dan sebagainya kepada selainNya.

Karena itu, barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar"[ Luqman: 13]

Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik kepadaNya, jika ia meninggal dunia dalam kemusyrikannya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar".[An-Nisaa': 48]

Surga-pun Diharamkan Atas Orang Musyrik.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan Surga kepadanya, dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun"[ Al-Maa'idah: 72]

Syirik Menghapuskan Pahala Segala Amal Kebaikan.
Allah Azza wa Jalla berfirman.

"Artinya : Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan"[Al-An'aam: 88]

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (Nabi-Nabi) sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi"[Az-Zumar: 65]

Orang Musyrik Itu Halal Darah Dan Hartanya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : ...Maka bunuhlah orang-orang musyirikin dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian..."[At-Taubah: 5]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq melainkan Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, dan membayar zakat. Jika mereka telah melakukan hal tersebut, maka darah dan harta mereka aku lindungi kecuali dengan hak Islam dan hisab mereka ada pada Allah Azza wa jalla"[2]

Syirik adalah dosa besar yang paling besar, kezhaliman yang paling zhalim dan kemungkaran yang paling mungkar.

JENIS-JENIS SYIRIK

Syirik Ada Dua Jenis : Syirik Besar dan Syirik Kecil.

[1]. Syirik Besar
Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya.

Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat maupun mudharat.

Syirik Besar Itu Ada Empat Macam.

[a]. Syirik Do'a, yaitu di samping dia berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia juga berdo'a kepada selainNya. [3]

[b]. Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain Allah Subhanahu wa Ta'ala [4]

[c]. Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah [5]

[d]. Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan. [6]

[2]. Syirik Kecil
Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar.

Syirik Kecil Ada Dua Macam.

[a]. Syirik Zhahir (Nyata), yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik"[7]

Qutailah Radhiyallahuma menuturkan bahwa ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian melakukan perbuatan syirik. Kamu mengucapkan: "Atas kehendak Allah dan kehendakmu" dan mengucapkan: "Demi Ka'bah". Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan para Shahabat apabila hendak bersumpah supaya mengucapkan, "Demi Allah Pemilik Ka'bah" dan mengucapkan: "Atas kehendak Allah kemudian atas kehendakmu"[8]

Syirik dalam bentuk ucapan, yaitu perkataan.
"Kalau bukan karena kehendak Allah dan kehendak fulan"
Ucapan tersebut salah, dan yang benar adalah.
"Kalau bukan karena kehendak Allah, kemudian karena kehendak si fulan"

Kata (kemudian) menunjukkan tertib berurutan, yang berarti menjadikan kehendak hamba mengikuti kehendak Allah.[9]

[b]. Syirik Khafi (Tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya' (ingin dipuji orang) dan sum'ah (ingin didengar orang) dan lainnya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.

"Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil. "Mereka (para Shahabat) bertanya: "Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah?" .Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Yaitu riya'"[10]


[Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa, Po Box 264 Bogor 16001, Cetakan Pertama Jumadil Akhir 1425H/Agustus 2004M]
_________
Foote Note
[1]. Lihat Aqiidatut Tauhiid (hal. 74-80) oleh Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan.
[2]. HR. Al-Bukhari (no. 25) dan Muslim (no. 22), dari Shahabat Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhuma.
[3]. Lihat QS. Al-Ankabut: 65.
[4]. Lihat QS. Huud: 15-16.
[5]. Lihat QS. At-Taubah: 31.
[6]. Lihat QS. Al-Baqarah: 165.
[7]. HR. At-Tirmidzi (no. 1535) dan al-Hakim (I/18, IV/297), Ahmad (II/34, 69, 86) dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhuma. Al-Hakim berkata: Hadits ini shahih menurut syarat al-Bukhari dan Muslim. Dan disepakati oleh adz-Dzahabi.
[8]. Lihat HR. An-Nasa'i (VII/6) dan Amalul Yaum wal Lailah no. 992, al-Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah berkata dalam al-Ishaabah (IV/389): 'Hadits ini shahih, dari Qutailah Radhiyallahu 'anhuma, wanita dari Juhainah Radhiyallahu anha. Lihat Fat-hul Majiid Syarh Kitabit Tauhid (bab 41 dan 43), lihat juga di Silsilah al-Ahaadits as-Shahiihah (no. 2042).
[9]. Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla dalam surat at-Takwir: 29.
[10].HR. Ahmad (V/428-429) dari Shahabat Mahmud bin Labid Radhiyallahu 'anhu. Berkata Imam al-Haitsami di dalam Majma'uz Zawaa'ij (I/102): "Rawi-rawinya shahih". Dan diriwayatkan juga oleh ath-Thabrani dalam Mu'jamul Kabiir (no. 4301), dari Shahabat Rafi bin Khadiij Radhiyallahu 'anhu. Imam al-Haitsami dalam Majma'uz Zawaa-ij (X/222) berkata: "Rawi-rawinya shahih" Dan hadits ini dihasankan oleh Ibnu Hajar al-Atsqalani dalam Bulughul Maram. Dishahihkan juga oleh Syaikh Ahmad Muham-mad Syakir dalam tahqiq Musnad Imam Ahmad (no. 23521 dan 23526).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dua sifat yang melekat pada setiap diri manusia

Dua sifat yang melekat pada setiap diri manusia:

1. sifat salah (mempunyai sifat salah)
2. sifat lupa (mempunyai sifat lupa)
manusia adalah makhluk yang memiliki sifat salah dan lupa. bagi seorang muslim, muslim yang baik itu bukan orang yang tak pernah berbuat salah dan lupa. tapi muslim yang baik itu adalah muslim yang ketika  dia berbuat salah dia lantas taubat dan memperbaiki diri serta berusaha untuk tidak mengulangi kesalahanya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

AJAKAN KEPADA KEBAIKAN
A.     AJAKAN KEPADA YANG MA’RUF DAN MENJAHUI DARI YANG MUNGKAR
ﻋﻦ ﺣﺬﻴﻔﺔ ﺮﺻﻰ ﺍﷲ ﻋﻦ ﺍﻠﻧﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﻮﺴﻠﻤ ﻘﺎﻝ : ﻮﺍﻠﺫﻱ ﻧﻔﺴﻰ ﺒﻴﺪﻩ ﻠﺘﺎﻤﺮﻥ ﺒﺎﻠﻤﻌﺮﻭﻑﻭﻠﺘﻧﻬﻭﻥ ﻋﻥ ﺍﻠﻤﻧﻜﺮ ﺍﻭ ﻠﻴﻭﺸﻜﻥ ﺍﷲ ﺍﻥ ﻴﺑﻌﺙ ﻋﻠﻴﻜﻤ ﻋﻘﺎﺑﺎ ﻤﻨﻪ ﺛﻤ ﺗﺪﻋﻭﻨﻪ ﻔﻼ ﻴﺴﺗﺟﺎﺏ ﻠﻜﻤ (ﺮﺍﻭﻩﺍﻠﺮﻤﺫﻯ)
Terjemah Hadits:
“Huzaifah berkata bahwa Nabi bersabdah, “Demi Allah yang jiwaku ada ditangan-Nya, kamu harus menganjurkan kebaikan dan mencegah dari kemungkaran,atau kalau tidak, pasti Allah akan menurunkan siksa kepadamu, kemudian kamu berdoa, maka tidak diterima doa dari kamu.” (H.R. Tirmidzi)
Penjelasanya
Bahwa umat Islam diperintahkan untuk menjaga saudara-saudaranya sesama manusia, khususnya umat Islam, untuk berbuat kebaikan yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala kesesatan yang dilarang-Nya.[1] Amar ma’ruf nahi mungkar itu sangat penting dalam ajaran Islam. Mereka yang melakukan akan dapat kemuliaan dan kebahagiaan, sebagaimana dijanjikan oleh Allah SWT. Dalam Al-Quran:
`ä3tFø9ur öNä3YÏiB ×p¨Bé& tbqããôtƒ n<Î) ÎŽösƒø:$# tbrããBù'tƒur Å$rã÷èpRùQ$$Î/ tböqyg÷Ztƒur Ç`tã ̍s3YßJø9$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd šcqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÊÉÍÈ  
Artinya:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran: 104)
Kebahagiaan dan keberuntungan bukan saja milik mereka yang melakukan amal ma’ruf nahi mungkar, tetapi bagi mereka yang diajak apabila menuruti ajakan tersebut, manusia terkadang lupa diri, tidak ingat tujuan hidup dan kehendak kemana setelah hidup. Akibatnya, ia berbuat semena-mena tanpa kendali, tidak dapat membedakan mana perbuatan yang pantas dilakukan dan harus dilakukan dan mana perbuatan yang harus dihindari. keadaan seperti ini harus dihindari atau dikurangi bila ada segolongan orang yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Maka sesungguhnya mereka telah menolong saudaranya yang tengah lalai tersebut. Allah SWT. Berfirman:
tbqãZÏB÷sßJø9$#ur àM»oYÏB÷sßJø9$#ur öNßgàÒ÷èt/ âä!$uŠÏ9÷rr& <Ù÷èt/ 4 šcrâßDù'tƒ Å$rã÷èyJø9$$Î/ tböqyg÷Ztƒur Ç`tã ̍s3ZßJø9$# šcqßJŠÉ)ãƒur no4qn=¢Á9$# šcqè?÷sãƒur no4qx.¨9$# šcqãèŠÏÜãƒur ©!$# ÿ¼ã&s!qßuur 4 y7Í´¯»s9'ré& ãNßgçHxq÷Žzy ª!$# 3 ¨bÎ) ©!$# îƒÍtã ÒOŠÅ3ym ÇÐÊÈ    
Artinya:
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. At-Taubah: 71)
Sebaliknya orang yang tidak peduli terhadap perbuatan saudaranya sesama muslim, bahkan untuk mengajak melakukan perbuatan yang dilarang syara’ atau merasa senang jika melihat saudaranya terjerumus dalam perbuatan tercela yang dilarang Islam dan dipandang buruk bahkan merintagi mereka yang akan berbuat kebaikan, mereka itu tergolong sebagai orang munafik, Allah SWT. Berfirman:
tbqà)Ïÿ»uZßJø9$# àM»s)Ïÿ»oYßJø9$#ur OßgàÒ÷èt/ .`ÏiB <Ù÷èt/ 4 šcrããBù'tƒ ̍x6ZßJø9$$Î/ šcöqpk÷]tƒur Ç`tã Å$rã÷èyJø9$# šcqàÒÎ6ø)tƒur öNåkuÏ÷ƒr& 4 (#qÝ¡nS ©!$# öNåkuŽÅ¡t^sù 3 žcÎ) tûüÉ)Ïÿ»oYßJø9$# ãNèd šcqà)Å¡»xÿø9$# ÇÏÐÈ    
Artinya: “Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang Munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. mereka telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. At-Taubah: 67)
Demikian Amar maruf nahi mungkar sangat besar pengaruhnya bagi ketentraman hidup manusia, baik untuk individu maupun untuk masyarakat. Tidak heran bahwa Al-Quran menyebutkan bahwa amar ma’ruf dan nahi mungkar merupakan salah satu kewajiban dalam Islam yang merupakan umat terbaik. Mereka yang tidak mau menjaklankan amar ma’ruf nahi mungkar sangat dicela dan dianggap telah berbuat kejelekan walaupun ia sendiri tidak melakukanya.
Akan tetapi dalam melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar ini, kita tidak perlu memaksakan diri misalnya, dengan cara-cara tertentu yang bersifat memaksa, sehingga mengakibatkan kita celaka. Setiap da’i hendaklah selalu ingat bahwa kita hanya diperintahkan  melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar, sedangkan masalah menurut atau tidaknya orang yang diajaknya diserahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. Oleh karena itu, dalam melaksanakan amar ma’ruf dan nahi mungkar diperlukan metode tertentu agar berhasil dengan baik, diantara metode yang diajarkan al-Quran adalah sebagai berikut:
äí÷Š$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4 ¨bÎ) y7­/u uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ/ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#Î6y ( uqèdur ÞOn=ôãr& tûïÏtGôgßJø9$$Î/ ÇÊËÎÈ  
Artinya:
 ”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. An-Nahl:125)
            Selain itu, dalam melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar harus disesuaikan dengan kemampuan orang yang hendak melaksanakanya. Nabi SAW. Menawarkan tiga alternatif. Sebagaimana dinyatakan dalam hadits, yang Artinya:
“Said Al-Khuidri berkata, saya mendengar rasulullah SAW bersabdah, “Barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, kalau tidak bisa, maka dengan ucapannya, dan kalau tidak bisa, maka dengan hatinya. Namun hati itu selemah-lemahnya iman.” (H.R. Muslim)[2]
            Menurut sebagian ulama, maksud dari hadits di atas bahwa kemungkaran harus diubah dengan:[3]
  1. Kekuasaan bagi para penguasa;
  2. Nasihat atau ceramah bagi para ulama, kaum cerdik pandai, juru penerang, para wakil rakyat, dan lain-lain;
  3. Membencinya dalam hati bagi masyarakat umum
Setiap orang memiliki kekuatan dan kedudukan sendiri-sendiri untuk mencegah kemungkaran. Dengan kata lain, hadits tersebut menunjukan bahwa umat Islam harus berusaha melakukan amar ma’ruf nahi mungkarmenurut kemampuanya, sekalipun hanya melalui hati. Hal itu menunjukan bahwa amar ma’ruf nahi mungkar sangat penting dalam Islam dan harus dilaksanakan oleh semua umat Islam agar tercipta tatanan hidup yang baik di masyarakat.
            Menurut Al-Faqih abu Laits Samarqandhi, ada lima syarat dalam melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, yaitu:[4]
  1. Berilmu
  2. Ikhlas semata
  3. Mengunakan metode yang baik
  4. Sabar dan tenang
  5. Melakukan hal-hal yang diperintahkan (Menyesuaikan ucapan dan perbuatan).
Namun demikian, yang paling penting, sebagaimana telah disebutkan di atas, adalah keinginan dan usaha untuk melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar. Jika tidak ada usaha dari umat Islam untuk melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar maka Allah akan memberikan azabnya dan tidak akan menerima do’a kaum muslimin yang ada di tempat itu.
B.     KEUTAMAAN MENGAJAK KEPADA KEBAIKAN
ﻋﻦ ﺍﺒﻰ ﻫﺮﻴﺮﺓ ﺮﺼﻰ ﺍﷲ ﻋﻨﻪ ﻘﺎﻞ : ﻘﺎﻞ ﺮﺴﻮﻞ ﺍﷲ ﺼﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻮﺴﻠﻤ ﻤﻦ ﺩﻋﺎ ﺍﻠﻰ ﻫﺩﻯﻜﺎﻦ ﻠﻪ ﻤﻦ ﺍﻻﺠﺮ ﻤﺜﻝ ﺍﺠﻮﺮ ﻤﻦ ﺘﺒﻌﻪ ﻻﻴﻧﻘﺺ ﺬﻠﻠﻚ ﻤﻦ ﺍﺜ ﺎﻤﻬﻤ ﺷﻴﺄ (ﺭﻭﺍﻩ ﻤﺴﻠﻤ)
Terjemah Hadits:
“Abu Hurairah r.a. berkataRasullullah SAW bersabdah, “barang siapa yang mengajak kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa dikurangi dari mereka sedikitpun dan barang siapa yang mengajak kepada kesesatan maka baginya dosa sebagaimana dosanya orang yang mengikutinya tanpa dikurangi dari mereka sedikitpun,” (H.R. Muslim)[5]
Penjelasan Hadits:
Hadits diatas menjelaskan bahwa orang yang mengajak kepada kebaikan akan mendapat pahala sebesar pahala orang yang mengerjakan ajakanya tanpa dikurangi sedikit pun. Begitu pula orang yang mengajak kepada kesesatan akan mendapat dosa besar sebesar dosa orang yang mengerjakan ajakanya tanpa dikurangi sedikit pun.[6] Tidak diragukan lagi bahwa hadits tersebut merupakan kabar gembira bagi mereka yang suka mengajak orang lain untuk mengerjakan kebaikan, Allah SWT memberikan penghargaan tinggi bagi mereka yang suka mengajak kepada kebaikan tentu saja bila ajakan itu didasarkan atas niat yang ikhlas, bukan untuk mencari materi dan keuntungan dunia.
            Namun tidaklah demikian, tidaklah bijaksana jika seorang muslim hanya mengharapkan pahala dari melakulan amar ma’ruf dan nahi mungkar, sedangkan dia sendiri lupa untuk mengajak dirinya agar melaksanakan apa-apa yang ia ajarkan kepada orang lain, bagainanapun orang tersebut tidak lepas dari siksa Allah SWT, padahal di dalam Al-Quran telah dijelaskan:
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä zNÏ9 šcqä9qà)s? $tB Ÿw tbqè=yèøÿs? ÇËÈ   uŽã9Ÿ2 $ºFø)tB yYÏã «!$# br& (#qä9qà)s? $tB Ÿw šcqè=yèøÿs? ÇÌÈ  
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (Q.S. As-Saaf: 2-3)
            Dengan demikian, sangatlah jelas bahwa mereka yang hanya dapat memberiakan nasihat melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar kepada orang lain, tetapi dirinya lalai, dia tidak akan mendapat pahala, tapi murka Allah SWT. Dan diantara penyebab kesuksesan dakwah Nabi SAW, dalam waktu yang singkat sehingga mampu mengubah bangsa Arab yang terkenal jahiliyah dari segi akhlaknya dan  keras perangainya, adalah sikap beliau yang tidak banyak bicara, tetapi juga melaksanakan segala sesuatu yang beliau ucapkan sebelum orang lain melakukanya. Beliau memberikan teladan dalam melaksanakan dan membuktikan apa yang diucapkanya. Dengan demikian, jelaslah mengajak kepda diri sendiri untuk melakukan kebaikan adalah sangat utama, dan merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam berdakwah. Apalagi jika ia mengajak kepada orang lain dan orang tersebut melakukanya. Perbuatan yang harus dihindari adalah melakukan kejelekan atau mengajak orang lain berbuat kejelekan.

 Kesimpulan
Islam diperintahkan untuk menjaga saudara-saudaranya sesama manusia, khususnya umat Islam, untuk berbuat kebaikan yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala kesesatan yang dilarang-Nya. dalam melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar harus disesuaikan dengan kemampuan orang yang hendak melaksanakanya. Nabi SAW. Menawarkan tiga alternatif. Yaitu siapa diantara kamu melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, kalau tidak bisa, maka dengan ucapannya, dan kalau tidak bisa, maka dengan hatinya. dan  orang yang mengajak kepada kebaikan akan mendapat pahala sebesar pahala orang yang mengerjakan ajakanya tanpa dikurangi sedikit pun. Begitu pula orang yang mengajak kepada kesesatan akan mendapat dosa besar sebesar dosa orang yang mengerjakan ajakanya tanpa dikurangi sedikit pun.


[1]  Rachmat Syafei, Al-Hadis Aqidah Akhlaq Sosial  dan Hukum, Pustaka Setia, Bandung, 2000, hal: 237
[2]  Maftuh Ahnan, Kumpulan Hadits Terpilih Shahih Bukhari, Terbit Terang, Surabaya, 2005, hal:  213
[3]  Rachmat Syafei, Al-Hadis Aqidah Akhlaq Sosial  dan Hukum, Pustaka Setia, Bandung, 2000, hal: 241
[4]  Rachmat Syafei, Al-Hadis Aqidah Akhlaq Sosial  dan Hukum, Pustaka Setia, Bandung, 2000, hal: 243
[5]  Maftuh Ahnan, Kumpulan Hadits Terpilih ShahihMuslim, Terbit Terang, Surabaya, 2003, hal:  267

[6] Rachmat Syafei, Al-Hadis Aqidah Akhlaq Sosial  dan Hukum, Pustaka Setia, Bandung, 2000, hal: 245

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS