Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah

Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
Oleh: Hasrian Rudi Setiawan


Kata Pengantar

Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih ke hadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun makalah ini sehinga dapat hadir di hadapan si pembaca.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhamad SAW. Beserta keluarga dan para Sahabatnya sekalian, yang dengan penuh kesetiaan dan telah mengorbankan jiwa raga maupun hartanya demi tegaknya syiar Islam yang pengaruh dan manfaatnya masih dapat kita rasakan pada saat sekarang ini.
Makalah yang berada dihadapan para pembasca ini membahas tentang Kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul. Yang meliputi keistimewaan dan bukti jaminan terpeliharanya kitab suci Al-Quran.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi yang membacanya, terutama mahasiswa Universitas Muhamadiyan Sumatera Utara.
Kepada para pembaca yang membahasa makalah ini kami sampaikan terima kasih. Saran dan keritik dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan demi bertambahnya wawasan kami.
Akhinya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua . Amin ya Rabbal aalamiin.

Medan,10 November 2008  

                                                                                                                 Penyusun












DAFTAR ISI

                                                                                           Halaman

Kata Pengantar                                                                                                          1
Daftar Isi                                                                                                                    2
Pendahuluan                                                                                                               3
Pengertian Kitab-Kitab Allah                                                                                    3
Kitab-Kitab Allah Sebagai Wahyu                                                                            4
Kitab-Kiab Allah Sebelum Al-Quran                                                                        6
Al-Quran Sebagai Kitab Allah yang Terakhir                                                          6
Fungsi Al-Quran Terhadap Kitab Suci Yang Lain                                                   7
Keistimewaan Al-Quran                                                                                            7
Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Al-Quran                                                     8
Kesimpulan                                                                                                                9
Daftar Bacaan                                                                                                            10       
























PENDAHULUAN

Al-Quran adalah mukjizat islam yang kekal dan mukjizat selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Ia diturunkan Allah kepada Rasulullah, Muhammad SAW, begitu juga kitab-kitab sebelum Al-Quran yang diturunkan kepad nabi-nabi sebelumnya. Yang tujuanya untuk mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap menuju yang terang serta membimbing ke jalan yang lurus.

A.     PENGERTIAN KITAB-KITAB ALLAH .

            Secara etimologi kata kitab adalah bentuk masdar dari kata ka-ta-ba yang berarti menulis. Setelah jadi mashdar  berarti tulisan, atau yang ditulis. Bentuk jama dari  kitab adalah kutub, yang dalam bahasa Indonesia berarti buku.[1]
Secara terminologis yang dimaksud dengan kitab adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para Nabi dan Rasul nya.
Kata Al-kitab didalam Alquran terdapat beberapa pengertian yaitu:
·        Menunjukan semua kitab suci yang pernah diturunkan kepada para Nabi dan Rasul:
* }§øŠ©9 §ŽÉ9ø9$# br& (#q9uqè? öNä3ydqã_ãr Ÿ@t6Ï% É-ÎŽô³yJø9$# É>̍øóyJø9$#ur £`Å3»s9ur §ŽÉ9ø9$# ô`tB z`tB#uä «!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ̍ÅzFy$# Ïpx6Í´¯»n=yJø9$#ur É=»tGÅ3ø9$#ur z`¿ÍhÎ;¨Z9$#ur
Artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi  ( QS: Al-Baqarah: 177 )
·        Menunjukan semua kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Quran.
ãAqà)tƒur šúïÏ%©!$# (#rãxÿx. |Mó¡s9 WxyöãB 4 ö@è% 4s"Ÿ2 «!$$Î/ #JÎgx© ÓÍ_øt/ öNà6uZ÷t/ur ô`tBur ¼çnyYÏã ãNù=Ïæ É=»tGÅ3ø9$# ÇÍÌÈ
Artinya: Berkatalah orang-orang kafir: "Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul". Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu, dan antara orang yang mempunyai ilmu Al Kitab"  ( QS: Ar- Rad 43 )
·        Menunjukan kitab suci tertentu sebelum Al-Quran
·        Menunjukan kitab suci Al-Quran secara khusus.

$O!9# ÇÊÈ y7Ï9ºsŒ Ü=»tGÅ6ø9$# Ÿw |=÷ƒu ¡ ÏmÏù ¡ Wèd z`ŠÉ)­FßJù=Ïj9 ÇËÈ
“Alif laam miin. Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” ( QS. Al- Baqaroh: 1-2 )
Maksudnya : Tuhan menamakan Al Quran dengan Al Kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.

Disamping al-kitab. Untuk menunjukan kitab suci yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul-nya Al-Quran juga memakai istilah lainya yaitu:
·        Suhuf bentuk jama dari sahifah yang berarti lembaran. Khususnya sebagaimana yang diturunkan kepada nabi ibrahim dan nabi Musa. Sebagaiman firman Allah surat Al-A’la ayat 18-19.
¨bÎ) #x»yd Å"s9 É#ßsÁ9$# 4n<rW{$# ÇÊÑÈ É#çtྠtLìÏdºtö/Î) 4ÓyqãBur ÇÊÒÈ
Artinya: Sesungguhnya Ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,(yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa
·  Zubur, bentuk jama dari zabur yang berarti buku.
·  Zabur. Bentuk mufrad dari zabur di pakaikan khusus untuk menunjukan kitab suci yang diturunkan kepada nabi Daud.
B.     KITAB-KITAB ALLAH SEBAGAI WAHYU
            Karena kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para nabi dan Rasul adalah kumpulan-kumpulan dari wahyu-Nya, maka ada baiknya kita juga membahas terlebih dahulu tentang pengertian wahyu dan perbedaannya dengan ilham.
            Secara etimologis wahyu adalah bentuk mashdar dari kata “auba” dalam bentuk masdar imu dia mempunyai dua arti yaitu: pertama al khafa ( tersembunyi, rahasia ) dan yang kedua as-surah  ( cepat ). Sedangkan pengertian wahyu secara terminologis adalah bisikan dalam sukma dan isyarat yang bersifat rahasia yang disampaikan kepada para Nabi dan Rasul.[2]
Menurut muhamad Abduh wahyu adalah suatu pengetahuan yang didapat seseorang didalam dirinya serta diyakini kebenaranya bahwa yang demikian itu dari Allah, baik dengan perantara bersuara dan dapat didengar atau dengan tidak bersuata. Sedangkan menurut Rasyid Ridho wahyu adalah yang diturunkan kepada para nabi adalah suatu ilmu yang dikhususkan kepadanya untuk mereka dengan tidak mereka usahakan atau mereka pelajari.
            Sedangkan ilham menurut sebagian para ulama adalah menuangkan suatu pengetahuan kedalam jiwa yang di minta agar di kerjakan oleh yang menerimanya dengan tidak lebih dahulu melakukan ijtihad.
            Adapun perbedaan antara wahyu dan ilham adalah ilham disampaikan kepada umum sedangkan wahyu diberikan kepada para Nabi dan Rasul. Disamping itu wahyu wajib di sampaikan kepada umatnya. Sedangkan persamaanya adalah sama-sama dari Allah SWT.[3]
Di samping itu Al quran mengunakan kata wahyu untuk beberapa pengertian lain diantaranya adalah:
  • Ilham fitri yang diberikan kepada manusia, seperti ilham yang diberikan Allah kepada ibu musa untuk menyusukan bayinya.
  • Instink yang diberikan kepada hewan
  • Isyarat yang cepat dengan memberi tanda dan kode tertentu.
  • Bisikan syaitan kepada manusia untuk mengoda
  • Perintah Allah kepada para malaikat
Wahyu dalam pengertian kalam Allah itu diturunkan oleh Allah kepada para Nabi dan Rasulnya melalui tiga cara yaitu:
  • Melalui mimpi yang benar. Misalnya wahyu yang diterima oleh nabi ibrahim untuk mengurbankan putranya.
  • Kalam ilahi dari balik tabir. Seperti perintah shalat fardhu yang diperintahkan Allah kepada nabi Muhammad waktu peristiwa Isra Miraj.
  • Melalui Malaikat Jibril
  • Wahyu dating kepada nabi seperti gemercikan lonceng
C.     KITAB-KITAB ALLAH SEBELUM ALQURAN
            Sebelum kitab suci Al-Quran diturunkan Allah telah menurunkan beberapa kitab suci kepada para Nabi dan Rasulnya. Yang disebutkan di dalam Al-Quran ada lima yaitu Taurat, Zabur, Injil dan dua suhuf yaitu suhuf  Ibrahim dan Musa.
            Dari semua kitab yang diturunkan Allah sebelum Al-Quran yang sudah diterangkan diatas tidak satupun  ada yang sampai pada kita secara utuh sebagaiman yang diturunkan dahulu. Bahkan menurut Doktor Muhammad Na’im Yasin, tidak ada satu kitab pun yang berhak disebut kitab Allah sekarang ini kecuali Al-Quran.[4] Adapun alasanya  adalah:
·      Tidak ada satu naskah asli dari semua kitab suci yang turun sebelum Al-Quran terpelihara sampai sekarang.
·      Kitab-kitab suci tersebut sudah bercampur dengan ucapan-ucapan manusia.
·      Tidak ada satu kitab pun yang dapat dinisbahkan kepada salah satu nabi yang membawanya dan tidak mempunyai sanad yang dapat dipercaya
·      Terdapat pertentangan antara satu bagian dengan bagian yang lain.

D.     AL-QURAN SEBAGI KITAB ALLAH YANG TERAKHIR.
            Kitab suci yang terakhir yang diturunkan oleh Allah adalah Al-Quran yang di wahyukan kepada nabi Muhammad dalam rentang waktu lebih kurang 23 tahun meliputi periode mekah dan madinah.
Secara etimologi Al-Quran adalah bacaan atau yang dibaca berasal dari kara Qa-ra-a yang berarti membaca. Secara terminologis Al-Quran adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW yang membacanya bernilai ibadah .[5]
Selain Al-Quran kitab suci ini juga dinamai dengan nama-nama lain :
  • Al- kitab
  • Al furqan
  • Az-zikru
  • Al-mauizah
  • Al-huda
E.      FUNGSI AL-QURAN TERHADAP KITAB SUCI YANG LAIN
            Dalam hubunganya dengan kitab suci yang diturunkan Allah sebelumnya, maka Al-Quran berfungsi sebagai:
·        Nasikh adalah menghapus baik lafadz maupun hukum terhadap kitab-kitab sebelumnya. Artinya semua kitab-kitab suci terdahulu tidak berlaku lagi
·        Mushadiq adalah menguatkan kebenaran-kebenaran.
·        Muhaimin atau batu ujian terhadap kebenaran kitab-kitab yang sebelumnya.
F.      KEISTIMEWAAN Al-QURAN
            Sebagai kitab Allah yang terakhir Al-Quran mempunyai beberapa keistimewaan antara lain sebagai berikut:
  • Berlaku umum kepada semua umat manusia diman dan kapanpun mereka berada.
  • Ajaran Al-Quran mencakup semua aspek kehidupan
  • Mendapat jaminan pemeliharaan dari Allah SWT.
  • Allah menjadikan Al-Quran mudah difahami, dihafal dan diamalkan
  • Al-Quran berfungsi sebagai Musdiq, Muhaimin dan nasikh.
  • Al-Quran berfungsi sebagai mukjizat nabi Muhammad
Menurut manna AlQththah dalam bukunya Mabahits Ulum Al-Quran menjelaskan bahwa tantangan Al-Quran terhadap para penentang-nya terdiri dari tiga tahap yaitu:
Ø      Tahap pertama, tantangan bersifat umum mencaku[ manusia dan jin untuk membuat seperti Al-Quran.
Ø      Tahapan kedua tantangan untuk membuat sepuluh surat saja seperti surat-surat Al-Quran.
Ø      Tahapan ketiga untuk membuat satu surat saja seperti surat-surat yang ada pada Al-Quran.
bÎ)ur öNçFZà2 Îû 5=÷ƒu $£JÏiB $uZø9¨tR 4n?tã $tRÏö7tã (#qè?ù'sù ;ouqÝ¡Î/ `ÏiB ¾Ï&Î#÷VÏiB (#qãã÷Š$#ur Nä.uä!#yygä© `ÏiB Èbrߊ «!$# cÎ) öNçFZä. tûüÏ%Ï»|¹ ÇËÌÈ
Artinya : Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. ( QS: Al Baqarah :23 )
Mukjizat Al-Quran itu dapat dilihat dari beberapa anasir berikut ini:
ü      Gaya bahasa Al-Quran yang mengagumkan, yang tidak dapat ditandingi.
ü      Kandungan Al-Quran mengenai sejarah dan ramalan hidup manusia yang menakjubkan
ü      Al-Quran sebagai Sumber ilmu Pengetahuan.
ü      Al-Quran sebagai pedoman hidup Manusia.
ü      Penerimaan wahyu Al-Quran, Nabi Muhammad SAW, seorang Nabi yang ummi
ü      Isi Al-Quran yang terpelihara dari usaha Pemalsuan.
G.     KEWAJIBAN SEORANG MUSLIM TERHADAP Al-QURAN
ü      Mengimani bahwa Al-Quran Adalah kitab Allah yang terakhir
ü      Mempelajari Al-Quran baik cara membacanya, makna dan tafsirnya.
ü      Membaca Al-Quran Sebanyak dan sebaik mungkin
ü      Mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari
ü      Mengajarkan Al-Quran kepada orang lain.

           









KESIMPULAN

Al-Quran adalah sumber hukum islam yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, melalui perantara malaikat jibril. Yang apabila kita membacanya akan bernilalai  ibadah. Al-Quran juga kitab yang diturunkan Allah sebagai pedoman hidup bagi manusia, sekaligus merupakan kitab yang terakhir. Al-Quran juga memiliki berbagai macam keistimewaan yang tidak dapat tertandingi diantaranya:  
ü      Gaya bahasa Al-Quran yang mengagumkan, yang tidak dapat ditandingi.
ü      Kandungan Al-Quran mengenai sejarah dan ramalan hidup manusia yang menakjubkan
ü      Al-Quran sebagai Sumber ilmu Pengetahuan.
ü      Al-Quran sebagai pedoman hidup Manusia.
ü      Penerimaan wahyu Al-Quran, Nabi Muhammad SAW, seorang Nabi yang ummi
ü      Isi Al-Quran yang terpelihara dari usaha Pemalsuan.
Selain keistimewaan-keistimewaan Al-Quran tadi masih banyak lagi keistimewaan- keistimewaan lainya, yang dapat kita gali dan dipelajari. Yang terpenting sebagai seorang muslim kita wajib berpegang teguh dengan kitab Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhamad SAW,  dan wajib kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.


[1] Dr . H. yunahar. kuliah aqida islam hal 107

[2] Drs Abdul Rahman Muis . ilmu tafsir hal 23
[3] Drs Abdul Rahman Muis . ilmu tafsir hal 24

[4] Dr . H. yunahar. kuliah Aqida islam hal 117
[5] Manna khalil al-Qatan. Studi ilmu-ilmu Al-Quran  hal 17

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar