Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

JENIS-JENIS KURIKULUM

JENIS-JENIS KURIKULUM

1.      Separated subject curriculum (kurikulum mata pelajaran terpisah atau tidak menyatu).

Kurikulum ini dikatakan demikian karena data-data pelajaran disajikan pada peserta didik dalam bentuk subjek atau mata pelajaran yang terpisah satu dengan yang lainnya. Kurikulum ini dengan tegas memisahkan antara satu mata pelajaran dengan yang lainnya, umpamanya mata pelajaran teori listrik tidak ada sangkut pautnya dengan pengetahuan alat perkakas atau yang lainnya. Satu dengan yang lainnya terpisah-pisah secara tegas, demikian pula dalam menyajikannya kepada peserta didik.

Kurikulum jenis ini memiliki keunggulan sebagai berikut:
a) Bahan pelajaran dapat disajikan secara logis, sistematis dan berkesinambungan. Hal itu disebabkan tiap bahan telah disusun dan diuraikan secara logis dan sistematis dengan mengikuti urutan yang tepat yaitu dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang kompleks.
b) Organisasi kurikulum bentuk ini sangat sederhana, mudah direncanakan, mudah dilaksanakan dan mudah pula untuk diadakan perubahan jika diperlukan. Adanya kesederhanaan itu sangat diperlukan karena hal itu jelas akan menghemat tenaga sehingga menguntungkan baik dari pihak pengembang kurikulum itu sendiri maupun guru atau satuan pendidikan untuk melaksanakannya.
c) Kurikulum ini mudah dinilai untuk mendapatkan data-data yang diperlukan untuk dilakukan perubahan seperlunya. Karena kurikulum ini terutama bertujuan untuk menyampaikan sejumlah pengetahuan maka hal itu dapat dengan mudah diketahui hasilnya yaitu dengan melakukan pengukuran yang berupa tes. Jika telah dirasa terdapat hal-hal yang tidak lagi sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan masyarakat baik hal itu menyangkut seluruh komponen maupun sebagian saja hal itupun akan dengan mudah diadakan perubahan penyesuaian seperti yang diharapkan.
d) Memudahkan guru sebagai pelaksana kurikulum karena disamping bahan pelajaran memang sudah disusun secara terurai dan sistematis, mereka umumnya juga dididik dan dipersiapkan untuk melaksanakan kurikulum yang bersifat demikian. Guru hanya mengajar bahan-bahan pelajaran tertentu sesuai dengan bidang studinya dari waktu ke waktu. Guru yang memegang mata pelajaran yang sama secara terus menerus biasanya akan semakin menguasasi bahan pelajaran itu dan semakin banyak pula pengalamannya.
Di samping ada keunggulan-keunggulan kurikulum bentuk ini, ada pula kelemahan-kelemahannya, antara lain:
a) Kurikulum bentuk ini memberikan mata pelajaran secara terpisah, satu dengan yang lain tidak ada saling hubungan. Hal itu memungkinkan terjadinya pemerolehan pengalaman secara lepas-lepas tidak sesuai dengan kenyataan.
b) Kurikulum bentuk ini kurang memperhatikan masalah-masalah yang dihadapi anak secara faktual dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kurikulum ini hanya sering mengutamakan penyampaian sejumlah pengetahuan yang kadang-kadang tidak ada relevansinya dengan kebutuhan kehidupan.
d) Tujuan kurikulum bentuk ini sangat terbatas karena hanya menekankan pada perkembangan intelektual dan kurang memperhatikan faktor-faktor yang lain seperti perkembangan emosional dan sosial.

2.      Integrated Curriculum

Integrated curriculum di sini sebenarnya beberapa mata pelajaran dijadikan satu atau dipadukan. Dengan meniadakan batas-batas mata pelajaran dan bahan pelajaran yang disajikan berupa unit atau keseluruhan. Unit merupakan satu kesatuan yang bulat daripada bagian-bagian yang tidak terpisah satu sama lain, melainkan merupakan rangkaian daripada bagian yang bersatu padu dengan serasi. Kurikulum ini memiliki beberapa keunggulan antara lain:
 
a) Segala hal yang dipelajari dalam kurikulum unit bertalian erat satu dengan yang lain. Peserta didik tidak hanya mempelajari fakta-fakta yang lepas-lepas dan kurang fungsional untuk memecahkan persoalan yang dihadapi.
b) Kurikulum ini sesuai dengan teori baru tentang belajar yang mendasarkan berbagai kegiatan pada pengalaman, kesanggupan, kematangan dan minat peserta didik. Anak dilibatkan secara aktif untuk berpikir dan berbuat serta bertanggung jawab baik secara individual maupun kelompok.
c) Dengan kurikulum ini lebih dimungkinkan adanya hubungan yang erat antara sekolah dan masyarakat, karena masyarakat dapat dijadikan laboratorium tempat peserta didik melakukan kegiatan praktek.

Di samping bentuk kurikulum ini memiliki keunggulan tetapi juga mengandung beberapa kelemahan yang antara lain:

a) Kurikulum ini tidak mempuyai organisasi yang logis dan sistematis, karena bahan pelajaran tidak ditentukan lebih dulu oleh guru atau lembaga melainkan harus dirancang bersama-sama dengan murid.
b) Para guru tidak dipersiapkan untuk menjalankan kurikulum bentuk unit, maka jika mereka disuruh melaksanakan kurikulum itu kiranya sangat memberatkan. Para guru pada umumnya dihasilkan dan dipersiapkan untuk menjalankan kurikulum yang bersifat subject matter atau correlated saja.
c) Pelaksanaan kurikulum bentuk ini juga amat repot. Hal itu disebabkan karena masih kurangnya berbagai peralatan dan sarana serta prasarana yang dibutuhkan agar berbeda dengan sekolah-sekolah biasa.
d) Dengan kurikulum bentuk unit ini tidak dapat dimungkinkan adanya ujian umum karena permasalahan yang dihadapi di tiap sekolah tidak sama dan selalu berubah tiap tahun. Di samping itu sulit mengukur kemampuan peserta didik berhubung standarnya sendiri cukup abstrak dan tidak ajeg

3.      Correlated curriculum (kurikulum korelatif atau pelajaran saling berhubungan).

Mata pelajaran dalam kurikulum ini harus dihubungkan dan disusun sedemikian rupa sehingga yang satu memperkuat yang lain, yang satu melengkapi yang lain. Jadi di sini mata pelajaran itu dihubungkan antara satu dengan yang lainnya sehingga tidak berdiri sendiri-sendiri. Untuk memadukan antara pelajaran yang satu dengan yang lainnya, ditempuh dengan cara-cara korelasi antara lain:

a) Korelasi okasional atau insidental, yaitu korelasi yang diadakan sewaktu-waktu bila ada hubungannya
b) Korelasi etis, yaitu yang bertujuan mendidik budi pekerti sebagai pusat pelajaran diambil pendidikan agama atau budi pekerti.
c) Korelasi sistematis, yaitu yang mana korelasi ini disusun oleh guru sendiri.
d) Korelasi informal, yang mana kurikulum ini dapat berjalan dengan cara antara beberapa guru saling bekerja sama, saling meminta untuk mengkorelasikan antara mata pelajaran yang dipegang guru A dengan mata pelajaran yang dipegang oleh guru B.
e) Korelasi formal, yaitu kurikulum ini sebenarnya telah direncanakan oleh guru atau tim secara bersama-sama.
f) Korelasi meluas (broad field), di mana korelasi ini sebenarnya merupakan fungsi dari beberapa bidang studi yang memiliki ciri khas yang sama dipadukan menjadi satu bidang studi.

Organisasi kurikulum yang disusun dalam bentuk correlated ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
a)      Adanya korelasi antara berbagai mata pelajaran dapat menopang kebulatan pengalaman dan pengetahuan peserta didik berhubung mereka menerimanya tidak secara terpisah-pisah.
b)      Adanya korelasi antara berbagai mata pelajaran memungkinkan peserta didik untuk menerapkan pengetahuan dan pengalamannya secara fungsional. Hal itu disebabkan mereka dapat memanfaatkan pengetahuan dari berbagai mata pelajaran untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya.

Adapun kurikulum correlated curriculum memiliki kelemahan-kelemahan antara lain:
a)      Kurikulum bentuk ini pada hakekatnya masih bersifat subject centered dan belum memilih bahan yang langsung dengan minat dan kebutuhan peserta didik serta masalah-masalah kehidupan sehari-hari.Penggabungan beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan dengan lingkup yang lebih luas tidak memberikan pengetahuan yang sistematis dan mendalam.
b)      Pembicaraan tentang berbagai pokok masalah bagaimanapun juga tetap tidak padu, karena pada dasarnya masing-masing merupakan subject yang berbeda. Rasanya hampir tak mungkin mempergunakan waktu yang hanya sedikit itu untuk memberikan berbagai pokok masalah yang sebenarnya berasal dari beberapa mata pelajaran yang berbeda

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar