Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Hukum Merayakan Valentine Day dalam Islam

Hukum Merayakan Valentine Day dalam Islam
Oleh: Hasrian Rudi Setiawan

Tanggal 14 Pebruari setiap tahunnya merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh sebagian besar pemuda pemudi, baik di negeri ini maupun di berbagai belahan bumi. Sebab hari itu banyak dipercaya orang, sebagai hari untuk mengungkapkan rasa kasih sayang kepada orang yang di cintai dan disayangi. Itulah yang kita kenal dengan sebutan hari valentine, sebuah hari di mana orang-orang di barat sana menjadikannya sebagai fokus untuk mengungkapkan rasa kasih sayang. Jika kita rujuk kasih sayang dalam islam hal ini merupakan hal yang sangat berbeda sebab Islam diturunkan sebagai agama universal yang  rahmatan lil 'alamin dalam arti rahmat bagi semesta alam. Islam datang bukan untuk. menyengsarakan umat manusia. Tapi sebaliknya, islam datang agar manusia mampu menikmati dan merasakan rasa cinta dan kasih sayang sesamanya. Bahkan lebih dari itu, Islam mengajarkan kepada kita rasa  kasih sayang tidak hanya sebatas kepada manusia, tetapi islam menyuruh untuk menebar kasih sayang kepada semua makhluk, termasuk hewan dan binatang.
Islam tidak mengenal hari kasih sayang yang serupa dengan valentine Day. Karena Kasih sayang dalam islam itu bersifat universal, tidak dibatasi waktu dan tempat dan tidak dibatasi oleh objek dan motif. Hal ini sesuai dengan hadist nabi Muhammad: "Cintailah manusia seperti kamu mencintai dirimu sendiri." (H.R. Bukhari). 
Dari hadis di atas jelas dikatakan bahwa dalam islam cinta dan kasih sayang itu harus di laukan setiap hari tanpa ada batas waktu dan mencintai manusia itu hendaklah mencintai sebagaimana mencintai dirinya sendiri.
Seiring dengan masuknya pengaruh barat pada dunia maka  perayaan hari valentine’s pun ikut mendapat sambutan hangat, terutama dari kalangan remaja. Dengan pesta saling bertukar bingkisan, semarak warna pink, ucapan rasa kasih sayang, ungkapan cinta yang menyemarakkan suasan valentine setiap tahunnya, bahkan di kalangan remaja muslim sekali pun. perayaan Valentine day adalah Bagian dari Syiar Agama Nasrani.
Valentine’s day menurut fakta sejarah yang kita dapat menunjukkan bahwa perayaan itu bagian dari simbol agama Nasrani. Bahkan kalau mau dikaji ke belakang, sejarahnya berasal dari upacara ritual agama Romawi kuno. Adalah Paus Gelasius I pada tahun 496 yang memasukkan upacara ritual Romawi kuno ke dalam agama Nasrani, sehingga sejak itu secara resmi agama Nasrani memiliki hari raya baru yang bernama Valentine’s day.
Sementara kalau dikaji di dalam  aqidah Islam, seorang muslim diharamkan ikut merayakan hari besar pemeluk agama lain, baik agama Nasrani ataupun agama non islam. Karena di dalam perayaan valentine day itu terdapat perbuatan-perbuatan syirik. Dan hal ini sesuai dengan hadits nabi yang artinya: “barangsiapa mengikuti budaya suatu kaum maka dia termasuk bagianya”. Nah dari hadits diatas nampak jelas bahwa kita sebagai seorang muslim dilarang untuk mengikuti kebiasaan suatu kaum yang tidak ada dasarnya dalam al-Quran dan Hadits Nabi dan dalam perayaan itu terdapat berbagai kesyirikan di dalamnya. kalau di lihat dari kata valentine sendiri sebenarnya “Kata valentine” berasal dari bahasa Latin yang berarti, “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa”. Kata ini ditunjukan kepada Nimroe tuhan orang Romawi”. Dan disadari atau tidak, ketika kita mengucapkan selamat hari valentine kita mengucapkan “to be my valentine”, berarti sama dengan kita meminta orang menjadi “Sang Maha Kuasa”. Nah hal inilah yang sering di ucapkan pemuda-pemudi ketika merayakan valentine day kepada para pasanganya jelas hal ini merupakan kesyirikan besar yang di ucapkan, yang secara sadar atau tidak merupakan hal yang syirik. Adapun kesyirikan yang lain adalah Valentine adalah Semangat Berzina karena Perayaan Valentine’s Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran sikap dan semangat. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara legal. Semua dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih.
Dalam semangat hari valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan larangan-larangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, petting bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang, Bahkan tidak sedikit para orang tua yang merelakan dan memaklumi putera-puteri mereka saling melampiaskan nafsu biologis dengan teman lawan jenis mereka, hanya semata-mata karena beranggapan bahwa hari valentine itu adalah hari khusus untuk mengungkapkan kasih sayang.
Nah hal inilah yang di larang oleh Islam terhadap perayaan Valentine’s day yang di dalam nya terdapat kesyirikan  dan  Islam tidak mengenal hari kasih sayang yang serupa dengan valentine Day. Karena Kasih sayang dalam islam itu bersifat universal, tidak dibatasi waktu dan tempat dan tidak dibatasi oleh objek dan motif. Hal ini sesuai dengan hadist nabi Muhammad: "Cintailah manusia seperti kamu mencintai dirimu sendiri." (H.R. Bukhari). 
Dari hadis di atas jelas dikatakan bahwa dalam islam cinta dan kasih sayang itu harus di laukan setiap hari tanpa ada batas waktu dan mencintai manusia itu hendaklah mencintai sebagaimana mencintai dirinya sendiri.
Sebagian besar ulama islam  seperti Ibnu Qayyim dan Ibnu Taimiyah melarang umat islam untuk ikut merayakan valentine. Menurut beliau, hari besar yang umat Islam tidak diperbolehkan untuk terlibat di dalamnya adalah semua jenis hari raya pemeluk agama lain. Bahkan beliau meluaskan mengertiannya bahwa tidak hanya yang terkait dengan hari besar agama selain islam, tetapi hari raya apapun yang tidak ada dasarnya dalam Islam pun juga diharamkan untuk menjalankannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur'an surat AlKaafirun ayat 6 :
ö/ä3s9 ö/ä3ãYƒÏŠ uÍ<ur ÈûïÏŠ ÇÏÈ
Artinya : Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

Islam sangat menjunjung tinggi akan arti kasih sayang terhadap umat manusia. Kasih sayang dalam Islam diwujudkan dalam bentuk yang nyata seperti silaturahmi, menjenguk yang sakit, meringankan beban tetangga yang sedang ditimpa musibah, mendamaikan orang yang berselisih, mengajak kepada kebenaran (amar ma'ruf) dan mencegah dari perbuatan munkar. Dengan demikian kasih sayang dalam Islam lebih indah, lebih konkrit dan lebih universal dari sekadar kasih sayang versi valentine day.
Kesimpulannya maka Jauhilah perayaan-perayaan yang berbau syirik dan jauhilah perayaan yang tidak ada dasarnya dalam ajaran Islam serta masuklah kedalam islam secara kaffah sebab perayaan valentine day itu merupakan perayaan yang bukan berasal dari islam tapi berasal dari luar islam yang banyak terdapat kesyirikan untuk itu kita sebagai muslim dan muslimah maka jauhilah perayaan tersebut.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar