Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Merumuskan Tujuan Intruksional

1.    Pengertian Tujuan Intruksional
Tujuan instruksional adalah merupakan rumusan tingkah laku yang di harapkan dimiliki peserta didik setelah mengikuti suatu program pengajaran tertentu, pada suatu saat atau jangka waktu tertentu. Maka dapat dinyatakan bahwa tujuan intruksional merupakan tujuan awal dan sekaligus merupakan dasar dan jenjang tujuan berikutnya.
2.    Pembagian Tujuan Intruksional
Ada tujuan instruksional yaitu:
1.    Tujuan instruksional umum (TIU) adalah tujuan pengajaran yang perubahan prilaku siswa yang belajar masih merupakan perubahan internal yang belum dapat dilihat dan diukur. Kata kerja dalam tujuan umum pengajaran masih mencerminan perubahan prilaku yang umumnya terjadi pada manusia, sehingga masih menimbulkan beberapa penafsiran yang berbeda-beda. Contoh TIU: “setelah melakukan pelajaran siswa diharapan dapat memahami penjumlahan dengan benar”. Kata kerja “memahami penjumlahan” merupakan kata kerja- yang bersifat umum karena pemahaman penjumlahan dapat ditafsirkan berbeda.
2.  Tujuan instrusional khusus (TIK)
Tujuan instruksional khusus (TIK) adalah tujuan pengajaran dimana perubahan prilaku telah dapat dilihat dan diukur. Kata kerja yang menggambarkan perubahan prilaku telah spesifik sehingga memungkinkan dilakukan pengukuran tanpa menimbulkan lagi berbagai perberdaan penafsiran. Misal TIK yang dirumuskan sbb “Siswa akan menunjukkan sikap positif terhadap kebudayaan nasional”, dapat lebih dikhususkan dengan mengatakan “siswa akan membuktikan penghargaannya terhadapa seni tari nasional dengan ikut membawakan suatu tarian dalam perpisahan kelas”.



3.    Langkah-langkah yang dilakukan dalam merumuskan tujuan instruksional
·         Mengidentifikasi (menetapkan) Aspek TIU
Aspek TIU dan tingkatan dari aspek ini disebut juga dengan klasifikasi tujuan intruksional. Sebagaimana kita ketahui bahwa kandungan dari TIU telah di klasifikasi oleh para ahli ke dalam beberapa aspek atau ranah. Blom dan kawan-kawan berpendapat bahwa tujuan pengajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 3 aspek yaitu:
a)    Ranah Kognitif     b). Ranah afektif     c).Ranah psikomotorik
Jadi dimaksudkan dengan menetapkan aspek TIU adalah memperhatikan kandungan dari TIU tersebut kemudian menetapkannya. Apakah aspek kognitif, afektif atau pisikomotorik atau ketiganya sekaligus.
·         Mengidentifikasi (menetapkan) Tingkatan Aspek
Kemudian setelah seseorang dapat menetapkan aspek TIU dengan baik, maka langkah berikutnya adalah kegiatan menjabarkan TIU adalah menetapkan kategori (tingkatan) dari aspek.
Adapun kategori dari masing-masing ranah yang telah ditetapkan oleh para ahli tersebut diatas adalah sebagai berikut.
a)    Ranah kognitif, meliputi: Pengetahuan (knowledge), Pemahaman (comprehension), Penerapan (application), Analisa (analisyst), Sintesa, Evaluasi.
b)    Ranah Afektif sebagaimana ranah kognitif maka efektif juga mempunyai klasifikasi. tingkatan, dari yang sederhana sampai yang kompleks, yaitu: kemampuan menerima (receiving), kemampuan menangapi (responding), berkeyakinan (valuing), penerapan karya (organization), ketekunan dan ketelitian.
c)    Ranah pisikomotorik
Meliputi tingkatan sebagai berikut:
Persepsi, kesiapan melakukan suatu pekerjaan, respon terbimbing, mekanisme, kemahiran adaptasi, originasi.
·         Menetapkan Keterampilan Proses
Dimaksudkan dengan menetapkan keterampilan proses ialah menetapkan bentuk kegiatan peserta didik dalam usahanyamencapai tujuan belajar. Keterampilan proses yang terkandung dalamTIU dijadikan sebagai acuan bagian guru untuk mengaktifkan peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
4.    Kriteria Merumuskan suatu Tujuan Intruksional
a)    Audience ialah pendengar atau yang mengikuti pelajaran. Dalam merumuskan TIK peserta sebagai audience dalam proses belajar mengajar harus dijadikan sebagai subjek.
b)    Behavior ialah tingkah laku yang diharapkan dicapai sebagai hasil belajar.
c)    Condition yaitu keadaan atau penjelasan tingkah laku yang diharapkan.
d)    Degree yaitu derajat kualitas atau standar minimal dari hasil belajar yang diharapkan dalam rumusan TIK. Degree dapat berbentuk kualitas atau kuantitas dan sebagainya.

5.    Cara Merumuskan Tujuan Intruksional
a. Menyebutkan siapa yang mencapai tujuan dan bagaimana cara mencapainya. Dengan cara ini siswa diharapkan melakukan sesuatu yang dapat dilihat, didengar (observable behaviour) dan menampakkan hasil belajarnya dengan menunjukkan perilaku (behavioral aspect) yang diharapkan. b. Menjelaskan sasaran siswa melakukan sesuatu (isi). c. Menjelaskan persyaratan yang berlaku bila siswa melaksanakan tugas sesuai dengan instruksional khusus. d. Menentukan target prestasi minimal yang harus dicapai.
6. Syarat dalam Merumuskan Tujuan Instruksional:
  1. Harus berpusat pada perubahan tingkah laku pembelajar.
  2. Harus berisikan tingkah laku operasional (dapat diukur pada saat itu juga)
  3. Harus berisikan makna dari pokok bahasan yang diajarkan pada saat itu.

Dafrar Bacaan
  1. Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
  2. http://ustadsatria.blogspot.com/2009/01/tujuan-intruksional-dan-tujuan.html
  3. Sorimuda. 1996, Dasar-Dasar Pengembangan Program Pengajaran, medan: CV. Binawah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar