a. Pengertian Rela berkorban
Rela Berkorban Terdiri Dari Dua Kata Yaitu Kata Rela Dan Kata Berkorban.
Rela Berarti Bersedia Dengan Ikhlas Hati, Tidak Mengharapkan Imbalan Atau Dengan Kemaun Sendiri. Sedangkan Berkorban Adalah Berkorban Berarti Memiliki Sesuatu Yang Dimiliki Sekalipun Menimbulkan Penderitaan Bagi Dirinya Sendiri.
Jadi Rela Berkorban Dalam Kehidupan Berarti Bersedia Dengan Ikhlas Memberikan Sesuatu (Tenaga, Harta, Atau Pemikiran) Untuk Kepentingan Orang Lain Atau Masyarakat. Walaupun Dengan Berkorban Akan Menimbulkan Cobaan Penderitaan Bagi Dirinya Sendir Artinya Bahwa Sikap Rela Berkorban Ini Adalah Sikap Nya Seorang Pahlawan Yang Ikhlas Memberikan Sesuatu (Tenaga, Harta, Atau Pemikiran) Untuk Kepentingan Orang Lain Atau Masyarakat.
ADA DALAM SATU RIWAYAT DI SEBUTKAN BAHWA
Abu Jahm bin Hudzaifah RA meriwayatkan, “Ketika peperangan Yarmuk terjadi, saya pergi untuk mencari sepupu saya yang ketika itu berada di garis terdepan pertempuran. Saya membawakan sedikit air untuknya. Akhirnya saya dapati sepupuku itu dalam keadaan terluka parah, sayapun menghampirinya dan mencoba memberi pertolongan dengan sedikit air yang saya bawa. Tiba-tiba saya mendengar rintihan tentara Islam yang terluka parah di dekatnya. Sepupuku itu memandangnya lalu memberi isyarat kepadaku agar air itu diberikan kepadanya. “
Abu Jahm pun melanjutkan, “Sayapun pergi mendekati tentara itu, dia adalah Hisyam bin Abil ‘Ash. Sebelum saya sampai ke tempatnya terdengan pula teriakan dari arah yang tidak jauh dari tempat dia terbaring. Hisyam pun memberi isyarat kepada saya agar memberikan air tersebut kepada orang itu, tetapi sebelum saya sampai kepadanya, orang itu telah menghembuskan nafasnya yang terakhir. Kemudian saya bergegas untuk kembali kepada Hisyam tetapi diapun telah wafat. Cepat–cepat saya menuju ke tempat sepupu saya, tapi diapun telah pergi syahid.” Inna lillaahi wainna ilaihi raajiuun
Demikian sekilas kisah tentang perjuangan sahabat Nabi, mereka rela berkorban untuk menegakkan kalimatullah.
nah dari riwayat diatas dapat kita lihat bersama bahwa sahabat rasul dahulu dalam mmenegakkan islam, mereka memiliki sikap rela berkorban dan tidak mementingkan diri sendiri tetapi lebih mementingkan kepentingan umum sekalipun menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri
b. Jenis-jenis Rela berkorban
Sebagaimana dijelaskan dalam adapun bentuk rela korban dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:
1. Rela berkorban dalam lingkungan keluarga ;
Di lingkungan keluarga kita dapat menerapkan sikap RELA BERKORBAN dengan saling menolong dengan ikhlas. Biasanya di rumah telah ditetapkan aturan dan tugas-tugas rumah. Misalnya ayah mencuci motor, ibu memasak, kamu mencuci piring dan adikmu menyapu rumah. Jika suatu saat adikmu tidak dapat melaksanakan tugas karena sakit, maka kamu harus siap menggantikan tugasnya dengan rela dan tulus ikhlas.
2. Rela berkorban dalam lingkungan kehidupan sekolah :
Di lingkungan sekolah kita pun dapat mewujudkan sikap RELA BERKORBAN. Misalnya jika ada teman yang tertimpa musibah, seluruh siswa di kelas dengan suka rela mengumpulkan bantuan dana dan barang. Sikap kepahlawanan di sekolah juga bisa diwujudkan dengan berani mengakui kesalahan, jika memang berbuat salah.
3. Rela berkorban dalam lingkungan kehidupan masyarakat :
Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan yang lebih luas. Sikap kepahlawanan dapat diwujudkan misalnya dengan ikut serta bekerja bakti membersihkan lingkungan. Jika memiliki suatu makanan tidak lupa memberikan kepada tetangga. Jika ada suatu daerah yang tertimpa musibah,kita bantu sesuai dengan kemampuan kita. Ini juga merupakan sikap kepahlawanan.
4. Rela berkorban dalan lingkungan kehidupan berbangsa dan bernegara :
· Para warga negara atau masyarakat membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seperti pajak kendaraan bermotor, pajak bumi dan bangunan
· Warga masyarakat merelakan sebagian tanahnya untuk pembangunan irigasi dengan memperoleh penggantian yang layak
C. Cara menumbuhkan rela berkorban
· Rela berkorban
o Selalu peduli dan memperhatikan kepentingan umum, bangsa dan negara selain dari kepentingan pribadi.
o Suka memberikan contoh dan pembinaan yang baik kepada sesama.
o Gemar memberikan pertolongan kepada sesama
o Penyantun dan penyayang terhadap orang lain atau lingkungan.
o Menjauhi sifat angkuh, egois, hedonis dan matrialistis.
1 komentar:
Bagus sekali. Terima kasih.
Posting Komentar