Tanda-Tanda Munafik
ِ Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah,
Patutlah dalam kesempatan yang berbahagia ini kami menasihatkan kepada diri kami sendiri dan kita semua untuk senantiasa dengan berbagai amal kebaikanImeningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah yang telah disyari'atkan. Bersama dengan itu tidak lupa pula untuk bertakwa dari berbagai amalan-amalan yang dapat merusak kesempurnaan iman, kepada Allah baik itu berupa amalan hati, amalan lisan maupun amalan anggota tubuh yang lain. Rasulullah datang dengan membawa Islam yang mengajarkan kepada kita kebaikan. Untuk menjauhi sifat-sifat buruk yang harus kita takuti, waspadai serta harus kita jauhi, jangan sampai bersarang di dalam diri kita. Salah satu sifat tersebut adalah nifaq yang menjadikan para pelakunya disebut munafiq.
Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumulah,
Untuk dapat mewaspadai dan menjauhi sifat nifaq, maka haruslah kita mengetahui ciri-ciri kemunafikan atau tanda-tanda orang munafiq. Berikut akan disebutkan sebagian ciri-ciri orang munafik, bukan untuk diikuti namun untuk dijauhi dan diwaspadai. Karena barangsiapa tidak mengetahui tanda-tanda kemunafikan, maka sangat mungkin akan terjerumus ke dalamnya.
Ciri pertama adalah berdusta. Dusta adalah sifat yang paling umum dari seorang munafiq dan kedustaan terbesar adalah mengatakan keimanan padahal hatinya kafir. Allah berfirman,
#sÎ) x8uä!%y` tbqà)Ïÿ»uZßJø9$# (#qä9$s% ßpkô¶tR y7¨RÎ) ãAqßts9 «!$# 3 ª!$#ur ãNn=÷èt y7¨RÎ) ¼ã&è!qßts9 ª!$#ur ßpkô¶t ¨bÎ) tûüÉ)Ïÿ»uZßJø9$# cqç/É»s3s9 ÇÊÈ
Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata, “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah.” Dan Allah mengetahui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui, bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang-orang pendusta.” (Q.S. al-Munafiqun:1)
ْCiri orang selanjutnya munafik adalah ingkar janji, khianat dan curang. Seperti pernah rasul bersabda, ia berkata, dalam hadits riwayat Abdullah bin Amru “Ada empat sifat yang bila dimiliki maka pemiliknya adalah munafik murni. Dan barang siapa yang memiliki salah satu di antara empat sifat tersebut, itu berarti ia telah menyimpan satu tabiat munafik sampai ia tinggalkan. Apabila berbicara ia berbohong, apabila bersepakat ia berkhianat, apabila berjanji ia mengingkari dan apabila bertikai ia berbuat curang.” (H.R.Muslim) Dalam hadis riwayat Abu Hurairah “Ada tiga tanda orang munafik; apabila berbicara ia berbohong, apabila berjanji ia mengingkari dan apabila dipercaya ia berkhianat.” (H.R. Muslim) Orang munafik juga terkenal suka membuat kerusakan di muka bumi dengan menyangka telah berbuat kebaikan. Allah berfirman,
#sÎ)ur @Ï% öNßgs9 w (#rßÅ¡øÿè? Îû ÇÚöF{$# (#þqä9$s% $yJ¯RÎ) ß`øtwU cqßsÎ=óÁãB ÇÊÊÈ Iwr& öNßg¯RÎ) ãNèd tbrßÅ¡øÿßJø9$# `Å3»s9ur w tbráãèô±o ÇÊËÈ
Dan bila dikatakan kepada mereka, “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi.” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (Q.S. al-Baqarah:11-12)
Kerusakan orang munafik yang paling mendasar adalah mendahulukan akal dan nafsu daripada syari'at Allah. Mereka menyangka .sedang memperbaiki atau meluruskan apa yang telah dibawa oleh Rasulullah Mereka mengutak atik ayat dan hadits beserta pemahamannya dengan alasan penyegaran dan pembaharuan. Dan segala yang mereka sebut sebagai perbaikan atau kebaikan adalah apa yang mengikuti akal dan pendapat mereka, bukan syari'at Islam. Mereka begitu pandai dalam mengelabui orang dan menyembunyikan kemunafikan mereka. Allah berfirman:
* #sÎ)ur öNßgtF÷r&u y7ç7Éf÷èè? öNßgãB$|¡ô_r& ( bÎ)ur (#qä9qà)t ôìyJó¡n@ öNÏlÎ;öqs)Ï9 ( öNåk¨Xr(x. Ò=à±äz ×oy¨Z|¡B ( tbqç7|¡øts ¨@ä. >pysø|¹ öNÍkön=tã 4 ç/èf rßyèø9$# ÷Lèeöx÷n$$sù 4 ÞOßgn=tG»s% ª!$# ( 4¯Tr& tbqä3sù÷sã ÇÍÈ
Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar. (Q.S. Al-Munafiqun: 4)
Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumulah,
Bertalian dengan ciri-ciri di atas, kaum munafik juga adalah orang-orang yang berpenampilan menipu dan meyakinkan, mulut mereka manis, namun hati mereka begitu dengki kepada Islam dan kaum mukminin. Ketika berada di kalangan orang-orang beriman mereka berlagak beriman namun ketika berada dengan teman-teman mereka yang kafir, maka mereka menampakkan keaslian mereka. Mereka pun adalah orang-orang yang paling getol menyebarkan keraguan terhadap segala yang berkaitan dengan Islam. Tidak tersisa sedikit pun dari sendi-sendi agama Islam atau cabang cabang agama ini melainkan mereka meragukannya serta menyebarkan keragu-raguan tersebut. Sifat lain kaum munafiqin adalah tidak percaya kepada Allah dan tidak membenarkan janji-Nya. Salah satu fakta yang menunjukkan hal itu adalah tatkala terjadi perang Ahzab, orang-orang munafik senantiasa, berprasangka buruk kepada Allah, sementara Berbeda dengan orang mukmin, yang selalu berprasangka baik kepada Allah.
Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumulah,
Beberapa karakter lain dari orang-orang munafik adalah sedikit berdzikir, mempercepat shalat, tidak memiliki kepedulian terhadap nasib kaum muslimin, suka menyebarkan kabar dusta dan memprovokasi massa, menyeru kepada budaya jahiliyah, mengingkari takdir, mencaci maki kehormatan orang-orang sholeh, berudzur dengan dalih dusta, menyuruh kemunkaran dan mencegah kema'rufan, bakhil, lupa kepada Allah, lebih memperhatikan zhahir dan mengabaikan batin, sombong dalam berbicara, bersembunyi dari manusia dan dengan dosa serta senang dengan musibah yang menimpa, menantang Allah dan orang-orang beriman dan dengki terhadap kebahagiaan mereka. Dalam sejarah Islam, kemunafikan membawa banyak mudharat dibanding dengan kesyirikan atau kekafiran yang nyata. Telah terbukti orang-orang munafik seringkali membuat kekacauan terutama di saat kaum muslimin menghadapi panggilan jihad. Di saat kondisi tenang, orang-orang yang terjangkiti virus kemunafikan adalah mereka yang sering mencari-cari cara untuk memecah belah persatuan kaum muslimin. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan bila kemunafikan disebut sebagai penyakit yang berbahaya dan membinasakan. Orang yang telah terserang penyakit ini tidak mungkin mendapatkan keberuntungan selamanya, kecuali jika bertaubat. Oleh karena itu marilah kita senantiasa mensucikan hati. Dan hindarilah sifat munafik.
َ